Ingat Leluhur

Ingat  Leluhur
gus yudi ( tengah ) bersama santri padepokan wahyu wijaya melakukan ritual batin dengan berziarah ke mbah tumenggung satim singomoyo yang berlokasi di troloyo,trowulan ,mojokerto dengan berziarah kita bisa memetik banyak hikmanya di antaranya kita akan selalu ingat bahwa hidup di dunia ini hanya "mampir ngombe" yang setiap saat akan kita tinggalkan untuk menghadap ke Yang Maha Kuasa,karena itu kita melihat hidup di dunia ini jangan segala-galanya semua tidak ada yang abadi,lebih baik kita berusaha semaksimal mungkin untuk meningkatkan amal ibadah yang bermanfaat dunia akherat

Ngilmu Rancak Majapahit

Ngilmu Rancak Majapahit
gerakan di atas adalah gerakan ketiga dari Ngilmu Rancak Majapahit dari lima gerakan yang ada dan ngilmu tersebut salah satu ngilmu warisan leluhur Majapahit yang sedang di lestarikan oleh Padepokan Wahyu Wijaya ,manfaatnya insya Alloh untuk tolak pagebluk

Selasa, 15 Juni 2010

SALAM untuk ANAK NEGERI

seberkas sinar terbias menyilaukan
menyatu mendunia dalam kata
tersirat semangat tak tergoyah
satu niat untuk merdeka

salam untuk negeri
jangan lengah tergoda maya
ingat tetesan darah pahlawan
mengaliri bumi pertiwi

satukan semangat dalam gelora
bangun dan bangun dari tidurmu
selamatkan negeri dari kemunafikan
yang terikat dalam kesemuan

salam untuk anak negeri
langkahmu mengandung arti
maju dan mundur negerimu
ada dalam genggamanmu

jangan silau sinar duniawi
hanya menghancurkan cita
satukan tekad dalam jiwa
negeri menanti bakti
bukan janji

juni 2010

Sabtu, 05 Juni 2010

RAJAWALI

sang rajawali kibaskan sayapnya
angin menderu menggulung pasir
kerikil berserakan memutar haluan
terbawa hentakan sayap berkembang

rumput ilalang tunduk bersujud
tebarkan harum kepasrahan
menanti belas kasih sang rajawali
yang tegar berdiri menatap langit

tanpa melemah semangatnya
mengikat dunia tanpa bersuara
satukan hati menanti takdir
sang rajawali tetap terbang
sebarkan tanda alam tak akan berubah

rajawali tak pernah ingkar janji
akan datang dan pergi sesuka hati
dengan kebenaran membungkus jiwanya
membawa impian yang pasti datang

Juni 2010

Jumat, 04 Juni 2010

KABUT

kabut yang mengikat senja
menebar rasa menusuk tulang sumsum
urat nadi menarik nafas
menghalau jerat kabut yang menghempas
seakan hati terkunci tanpa bahasa
hanya kedip mata dalam firasat
yang terbuai rasa rindu
berjumpa kekasih hati

kabut tak lenyap di telanjangi malam
semakin gelap menutup pandang
hanya setitik cahaya pembuka rasa
yang menghantar kasih abadi

Juni 2010

Rabu, 02 Juni 2010

BAHASA KALBU


terangkai rasa dalam doa
yang tersirat dalam bahasa kalbu
mengiring derap langkah memecah sunyi
mengangkat tangan membelah langit

awan hanya diam membisu tanpa kata
mendengar jeritan hati mengharu biru
angin ikut berdiam tak bertanya
menanti waktu yang tak pasti

uraian kasih menghampar di atas bumi
menyibak rerumputan tak bertulang
tanah tandus mengharap takdir
membingkai jiwa tersekat rasa

cinta abadi berselimut harapan
merubah nasib dalam genggaman
merentas angan mengikat jiwa
bersama sang pemilik dunia

Juni 2010